DHCP
Menurut Microsoft “Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) is an IP standard
designed to reduce the complexity of administering IP address configurations.”
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah suatu layanan yang secara
otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang
meminta ke DHCP Server.
Dengan demikian, sebagai seorang administrator jaringan, tidak perlu lagi
mengatur alamat IP Address pada komputer klien yang dikelolanya. Bayangkan saja
jika sebuah perusahaan memiliki komputer lebih dari 100, tentu saja akan
membuat report administrator untuk mengesetnya. DHCP juga dapat mengurangi
resiko duplikat IP Address atau Invalid IP address.
Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan
yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default
gateway, Domain Name System (DNS), Subnet Mask, dan rentang alamat IP yang bisa
diambil oleh komputer klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut
dengan DHCP Server,
sedangkan komputer yang meminta disebut dengan DHCP Client.
DHCP Server menerima permintaan
dari sebuah host/client. Server kemudian memberikan alamat IP dari satu set
alamat standar yang disimpan dalam database. Setelah informasi alamat IP
dipilih, server DHCP menawarkan ke host yang meminta pada jaringan. Jika host
menerima tawaran tersebut, maka IP akan disewa untuk jangka waktu tertentu,
bisa dalam menit, dalam jam ataupun hari.
Jika komputer klien tidak dapat
berkomunikasi dengan Server DHCP untuk mendapatkan alamat IP, sistem operasi
Windows secara otomatis akan memberikan alamat IP pribadi (Private IP Address),
yaitu dengan IP 169.254.0.0 sampai 169.254.255.255. Fitur sistem operasi ini
disebut Automatic Private IP Addressing (APIPA).
APIPA secara terus menerus akan meminta alamat IP dari server DHCP untuk
komputer klien anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar